Pada hari Minggu 27 Oktober 2013 lalu, kita mera-yakan KKIH yang genap berusia 14 tahun. Sederhana tetapi cukup meriah. Sederhana karena hanya dihadiri oleh umat dan kerabat dekat tanpa tamu undangan. Meriah karena diawali dengan Misa Kudus konsilibrasi oleh Romo John Taosan selaku pembimbing rohani dan Romo Benignus Wego SVD dan Romo Andre SVD dari Lake Charles. Kira-kira 140 umat dewasa dan anak-anak hadir. Homili Romo John menyinggung perlunya kita mengguna-kan bahasa cinta (bahasa Allah) dalam membina persahabatan dengan Tuhan dan sesama. Bahasa ini sarat dengan kerendahan hati, keterbukaan bagi belas kasih dan cinta Allah.

Di akhir Misa, Romo Benignus sharing tentang KKIH yang dekat di hatinya karena pernah menjadi Romo Pembimbing ketika bertugas di Houston. Beliau terharu dan sekaligus bangga. Sekalipun kita masing-masing punya keterbatasan tapi atas berkat-Nya, kita bertumbuh hingga saat ini. Di samping juga karena kerja keras dari berbagai pihak dan iman bahwa Tuhan menyertai kita. Suara merdu Romo Ben menyanyikan How Great Thou Art, sungguh menyentuh dan bermakna.

Acara ramah tamah seusai Misa tampak beda. Tidak hanya dari sajian makanan tetapi juga terasa suasana perayaan – taplak batik dan vas bunga. Sambil bersantap pot luck, kami nonton slide kilasan balik sejarah KKIH. Kemudian ada sambutan oleh Harry Kumala sebagai pendiri organisasi dan Romo John. Pentas musik youth dibawakan oleh Megan dkk, duet piano-saxofon oleh Yohanes dan Alfin dan piano tunggal oleh Oda ikut memeriahkan acara.Piagam dibagikan kepada anak-anak dan Stannia. Last but not least, paduan suara oleh kelompok ibu-ibu Rosario yang sungguh memukau dan menguak bakat nyanyi Tante Mona dan mbak Patricia Henry.

Sumbangan lagu Que Sera2 dari Ibu2 Group Rosario
Sumbangan lagu Que Sera2 dari Ibu2 Group Rosario

Ada beberapa acara yang terpaksa dipotong karena kehabisan waktu, termasuk pengenalan situs jeja-ring www.kkih.org yang kini tampil dengan wajah baru. Semuanya ini hasil kerja keras Ewa Efendy selalu koordinator Sie Teknologi, dibantu oleh Britnny (putrinya) dan disempurnakan atas saran Peter Kurniawan dan Agus Tjeng. Dengan wajah baru yang mempermudah akses updating, diharapkan media komunikasi ini lebih efektif dan menarik.

Ibarat manusia, maka umur 14 tahun bukanlah anak kemarin sore, tetapi remaja yang penuh vitalitas dan harapan untuk berkembang di masa depan. KKIH bermula dari 17 umat dewasa dan 4 anak, yang terdorong oleh kerinduan untuk Misa berbahasa Indonesia. Bayangkan saat itu Misa masih diselenggarakan dari rumah ke rumah.

Kita bersyukur karena kini KKIH bisa Misa teratur dua kali sebulan di Saint Catherine sejak tahun 2002. Kita mulai memikirkan masa depan demi mengantisipasi pertumbuhan sebagaimana digagas oleh Komisi Masa Depan. Atas restu dan dukungan Keuskupan Agung Galveston-Houston, KKIH akan mempersiapkan diri sebagai organisasi non profit. Untuk itu kita membentuk Dewan Formatur yang bersama Romo Pembimbing memilih keempat Board of Direct-ors. Pemilihan anggota Dewan Formatur sedang berlangsung dan ditutup tanggal 10 November yad. Semoga Tuhan menyertai kita semua.